Film
seringkali menjadi media favorit untuk mengekspresikan seni, ide atau gagasan,
sejarah, atau bahkan propaganda. Kehadiran film sebagai salah satu budaya
populer (pop culture) telah mengalami berbagai perubahan dari awal
kemunculannya hingga sekarang, terutama yang menyangkut teknologi pembuatannya.
Film yang sejatinya berawal dari seni peran atau teater yang dimasukkan dalam
pita seluloid kini telah mengalami transformasi hingga dapat mewujudkan
tampilan visual dan audio hampir tanpa batas. Jika dulu film diproduksi dengan
gambar hitam putih, kini kita bisa menikmati beragam warna yang sangat indah
dan detil di layar perak, bahkan terlihat lebih sempurna dibanding jika kita
melihat gambar aslinya. Selain itu, kini bermunculan beragam tekonologi visual lainnya
seperti 3D yang dapat memberikan penonton sensasi "menyatu dalam
film" dan Computer-generated Imagery (CGI) yang mempersembahkan penonton
gambar buatan komputer yang sangat menyerupai gambar asli seperti lansekap,
arsitektur, dan animasi.
Film pertama
kali dipertontonkan untuk khalayak umum dengan membayar berlangsung di Grand
Cafe Boulevard de Capucines, Paris, Perancis pada 28 Desember 1895. Peristiwa
ini sekaligus menandai lahirnya film dan bioskop di dunia. Karena lahir secara
bersamaan inilah, maka saat awal-awal ini berbicara film artinya juga harus
membicarakan bioskop. Meskipun usaha untuk membuat “citra bergerak” atau film
ini sendiri sudah dimulai jauh sebelum tahun 1895, bahkan sejak tahun 130
masehi, namun dunia internasional mengakui bahwa peristiwa di Grand Cafe inilah
yang menandai lahirnya film pertama di dunia.
Pelopornya
adalah dua bersaudara Lumiere Louis (1864-1948) dan Auguste (1862-1954). Thomas
A. Edison juga menyelenggarakan bioskop di New York pada 23 April 1896. Dan
meskipun Max dan Emil Skladanowsky muncul lebih dulu di Berlin pada 1 November
1895, namun pertunjukan Lumiere bersaudara inilah yang diakui kalangan
internasional. Kemudian film dan bioskop ini terselenggara pula di Inggris
(Februari 1896), Uni Sovyet (Mei 1896), Jepang (1896-1897), Korea (1903) dan di
Italia (1905).
Saat ini, teknologi berkembang
sangat pesat di berbagai bidang termasuk dunia perfilman. Studio film semakin
bertambah karena dunia perfilman ini memang cukup menjanjikan. Studio film
adalah perusahaan yang berfungsi untuk mendistribusikan film, namun sebenarnya
studio film tidak hanya bertugas untuk mendistribusikan film tetapi juga
membuatan film tersebut sehingga bisa didiistribusikan setelah film tersebut
selesai digarap. Beberapa studio film yang terkenal adalah 20th Century
Fox, Columbia Pictures, Dream Works SKG, Paramount Pictures, Pixar Animation
Studios, Sony Pictures Entertainment, Universal Studios, Walt Disney Picture.
Perubahan dalam industri perfilman,
jelas nampak pada teknologi yang digunakan. Jika pada awalnya, film berupa
gambar hitam putih, bisu dan sangat cepat, kemudian berkembang hingga sesuai
dengan sistem pengelihatan mata kita, berwarna dan dengan segala macam
efek-efek yang membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata. Film
tidak hanya dapat dinikmati di televisi, bioskop, namun juga dengan kehadiran
VCD dan DVD, film dapat dinikmati pula di rumah dengan kualitas gambar yang
baik, tata suara yang ditata rapi, yang diistilahkan dengan home theater.
Dengan perkembangan internet, film juga dapat disaksikan lewat jaringan superhighway
ini.
Saat ini tidak hanya berkembang film dengan 2 dimensi
(2D) tetapi di era yang penuh dengan perkembangan teknologi dan serba digital
sekarang sudah banyak film 3 Dimensi(3D) yang membuat kita merasakan film
tersebut lebih hidup dan nyata. Dengan perkembangan film-film tiga dimensi yang
sangat pesat tentu saja akan membuat perkembangan teknologi pembuatannya
semakin meningkat.
Pada saat para penonton film 3 D
harus mengenakan kacamata polarisasi agar mereka dapat melihat efek tiga
dimensi dari Film yang mereka lihat. Pekembangan juga terjadi pada pembuatan
kacamata 3 D yang digunakan. Dalam film Avatar kacamata polarisasi
merupakan sebuah perkemabangan dalam film 3 D. Sebelumnya, kacamata yang
digunakan hanya menggunakan kacamata berlensa merah dan hijau. Berbeda dengan kacamata untuk menonton film 3 D, kacamata polarisasi
terlihat bening sama seperti kacamata biasa.
Film 3 D menggunakan teknologi
capture information, cara membuatnya dengan menggunakan komputerisasi dari
image aksi manusia yang sesungguhnya. Film ini memungkinkan menggunakan studio
yang merupakan perumpamaan dari tempat dimana setting cerita dilakukan.
Beberapa sutradara membuat film 3 D (tiga Dimensi) dengan menggunakan kamera
film dengan teknologi terbaru yang bisa menghasilkan gambar stereoscopic 3 D.
Gambar stereoscopic merupakan gambar
dimana ketika kita melihat pada layar maka seolah-olah kita merasa bahwa gambar
tersebut sangat dekat. Metode pengambilan gambar 3 D stereoscopic pertama kali
ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1840. Stereoscopy digunakan
banyak dalam photogrammetry serta di dalam dunia entertainment melalui produksi
stereograms.
Aplikasi komputer grafis yang
digunakan adalah Computer Generated Imagery (CGI). Beberapa software dari CGI
yang popular atau sering digunakan antara lain Maya, Blender, Art of Illusion
dll. Computer-generated imagery (juga dikenal sebagai CGI) adalah
penerapan bidang komputer grafis, atau lebih khusus, grafis 3D komputer untuk
efek khusus dalam film, program televisi, iklan dan simulasi umumnya,
dan media cetak. Dengan perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D
lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki.
Teknologi CGI biasa dipakai dalam
pembuatan film, program televisi, dan beberapa iklan komersial, termasuk media
cetak. Aplikasi ini memberikan kualitas grafis yang sangat tinggi dengan efek
yang lebih terkontrol daripada metode konvensional seperti membuat miniatur
untuk pembuatan adegan kecelakaan yang dramatis atau menambah aktor figuran
untuk menggambarkan suasana keramaian penuh sesak.
Salah satu efek CGI dalam film yaitu
digital grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting
direvisi menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan
skenario. Contoh penerapan efek ini yaitu penggunaan pada wajah Sean Bean
(pemeran Boromir) dalam ”The Lord of the Rings : The Two Tower” ketika mati
dibuat lebih pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan
komputer.
Dalam pembuatannya, film dengan
teknologi CGI tergolong cukup mahal. Jika dilihat dari ukurannya, satu frame
CGI untuk film biasanya dibuat berukuran 1,4–6 megapiksel. Contohnya, ”Toy
Story” berukuran 1536 x 922 (1,42 megapiksel). Bila dihitung, ternyata waktu
yang dibutuhkan untuk rendering tiap frame sekira 2-3 jam, bahkan
bisa 10 kali lebih lama untuk menciptakan adegan yang sangat kompleks. Meskipun
kecepatan CPU makin tinggi, namun tidak banyak mengubah waktu yang dibutuhkan
untuk rendering karena para sutradara akan membuat adegan yang lebih
kompleks lagi untuk hasil yang lebih bagus lagi. Namun demikian, dengan
peningkatan eksponensial kecepatan CPU, teknologi CGI juga makin potensial ke
depan.
Sebagai gambaran, untuk pembuatan
film ”Madagascar”, para teknisi menggunakan 2.500 komputer Linux Cluster yang
dipasang di dua studio Dream Works dan lab penelitian komputer Hewlett Packard
di Palo Alto, California. Komputer sebanyak itu digunakan untuk ”tugas besar”
siang malam rendering frame demi frame film berukuran gigabit.
Untuk membuat film ” Madagascar” sampai jadi, dibutuhkan waktu lebih dari 11
juta jam. Namun demikian perkembangan teknologi pasti akan memperbaiki kondisi
seperti ini kelak.
Software pendukung yang biasa digunakan dalam
pembuatan film 3 D adalah sebagai berikut :
1. 3D Studio Max
7.0
3D Studio Max merupakan software
grafik yang memadukan antara Graphic Vector dengan Raster Image, untuk
menghasilkan hasil rancangan Virtual Reality atau mendekati keadaan yang
sebenarnya.
2.
Adobe After Effects 7.0
Adobe After Effects 7.0 digunakan
untuk membuat berbagai efek pada sebuah animasi.
3. Adobe Premiere
Pro 2.0
Adobe Premiere Pro 2.0 adalah seri
terbaru dari Adobe Premiere. Adobe Premiere Pro 2.0 merupakan program yang
sangat popular dalam dunia editing film. Dibuat oleh perusahaan software yang
terkenal, yaitu Adobe. Adobe Premiere Pro 2.0 dibuat untuk melakukan editing
film dan juga untuk membuat animasi video digital.
4. Adobe Photoshop
9.0
Software Editing Image yang sangat
popular. Dibuat dengan fitur lengkap sehingga menghasilkan karya Image yang
lebih handal.
Film 3 D semakin banyak diciptakan
saat ini, tetapi sayangnya perkembangan teknologi 3 D baru berkembang pesat di
film-film Hollywood. Sekarang ini Indonesia belum memiliki
teknologi yang memadai untuk membuat film dengan kualitas tiga dimensi yang
baik. Adapun film “Meraih Mimpi” merupakan suatu film animasi 3 D dari
Indonesia dengan kulaitas Internasional, namun belum bisa menyaingi film 3 D
Hollywood. Film animasi ini merupakan salah satu kemajuan penting dalam
perkembangan film tiga dimensi dan animasi di Indonesia. Walaupun hasil cukup
lumayan, tetapi masih membutuhkan dukungan dari pemerintah demi kemajuan
perfilman Indonesia.
Sedangkan
Hardware yang digunakan :
1.
Kamera
Digital
2. Proyektor
Untuk menampilkan digital cinema
dibutuhkan sebuah proyektor.
Dampak yang
ada dapat dilihat dari industri perfilman dan penontonnya.
Industri film adalah industri yang
tidak ada habisnya. Sebagai media massa, film digunakan sebagai media yang
merefleksikan realitas, atau bahkan membentuk realitas. Cerita yang ditayangkan
lewat film dapat berbentuk fiksi atau non fiksi. Lewat film, informasi dapat
dikonsumsi dengan lebih mendalam karena film adalah media audio visual. Media
ini banyak digemari banyak orang karena dapat dijadikan sebagai hiburan dan
penyalur hobi.
·
Industri Film
1. Dulu film yang dihasilkan berupa
gambar hitam putih, tetapi sekarang film yang ada sudah bewarna seperti
nyatanya objek tersebut.
2. Sekitar tahun 1822an, film-film yang
ada adalah film bisu (tidak ada suaranya) hanya ada adegan-adegan sehingga
penonton sulit untuk menangkap pesan yang ingin disampaikan. Dengan kemajuan
teknologi, kini suara yang ada bisa terdengar dengan jelas, bersih, dan noisenya
hampir tak terdengar.
3. Adegan-adegan yang terdapat dalam
film bisu berlangsung sangat cepat, kini film yang ada berdurasi kurang lebih 2
jam dengan narasi yang runtut.
4. Film-film yang ada dapat diberikan
musik latar dengan teknologi komputer dan segala macam efek-efek yang membuat
film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata.
5. Media yang digunakan untuk menikmati
film kini sudah banyak. Jika dulu menggunakan teknologi yang sangat besar,
berat, dan layarnya sangat kecil, kini film dapat dinikmati di televisi,
bioskop, atau lewat VCD dan DVD. Selain itu, film dapat dinikmati pula di rumah
dengan kualitas gambar yang baik, tata suara yang ditata rapi, yang
diistilahkan dengan home theater.
6. Dengan teknologi komputer, film
dapat dibuat dengan biaya produksi yang lebih murah namun dengan kualitas yang
baik
7. Munculnya film-film animasi yang
mana itu adalah hasil karya dari kecanggihan teknologi komputer
8. Internet sangat membantu dalam
mempromosikan film ke khalayak virtual.
9. Alat-alat produksi seperti kamera,
komputer dll memiliki ukuran yang semakin kecil dan semakin canggih sehingga
memudahkan dalam pembuatan film
10. Lokasi film diambil dapat direkayasa
atau diambil di studio dengan setting yang menyerupai aslinya.
11. Film dapat di didistribusikan ke
seluruh benua dengan teknologi yang ada.
12. Produser membuat film-film yang
lebih imajinatif, kreatif dan modern. Film yang dihasilkan terlihat seperti
nyata berkat kemajuan teknologi saat ini. Seperti harry potter, star wars,
spiderman, transformer dll
13. Dengan perkembangan internet, film
juga dapat disaksikan lewat jaringan superhighway
14. Saat ini tidak hanya berkembang film
dengan 2 dimensi (2D) tetapi di era yang penuh dengan perkembangan teknologi
dan serba digital sekarang sudah banyak film 3 Dimensi(3D) yang sangat luar
biasa. Misalnya contoh film yang kaya dengan teknologi seperti Star Wars,yang
3D contohnya Ice Age 3, Final Destination 3,sekarang aka n
ada avatar dalam 3D.
15. Dalam film Avatar kacamata
polarisasi merupakan sebuah perkemabangan dalam film 3 D yang sebelumnya hanya
menggunakan kacamata berlensa merah dan hijau. Berbeda dengan kacamata untuk
menonton film 3 D, kacamata polarisasi terlihat bening sama seperti kacamata
biasa.
16. Dengan teknologi capture
information, film animasi seperti avatar dibuat dengan menggunakan komputer
dari image aksi manusia yang sesungguhnya.
17. Munculnya studio membuat produksi
semakin mudah tetapi biaya yang diperlukan lebih mahal
18. Dengan kemajuan teknologi, film yang
dihasilkan dapat berupa gambar stereoscopic. Gambar stereoscopic merupakan
gambar dimana ketika kita melihat pada layar maka seolah-olah kita merasa bahwa
gambar tersebut sangat dekat.
19. Dengan aplikasi komputer grafis
yaitu computer generated imagery (CGI) dapat dibuat film animasi.
20. Mimik wajah pemainnya dapat dibuat
dengan menggunakan teknologi bukan lagi tata rias
21. Kecanggihan teknologi visual membuat
sineas menjadi tak kesulitan menciptakan imajinasi melalui efek visual khusus
yang memanjakan mata dan membuat penonton berdecak.
22. Kamera digital atau media lain dapat
membantu manusia dalam pembuatan film yang diperuntukkan untuk diri sendiri
atau merekam kegiatan. Seperti film dokumenter
23. Semua efek-efek di dunia akting ,
animasi, dan penyotingan adegan film semua di rekam dengan perangkat elektronik
yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan mempergunakan
animasi yang dibuat dengan aplikasi komputer. Sebagai contoh film-film
Hollywood berjudul TITANIC itu sebenarnya tambahan animasi untuk menggambarkan
kapal raksasa yang pecah dan tenggelam, sehingga tampak menjadi seolah-olah
mirip dengan kejadian nyata.
24. Penonton dapat dengan mudah
mendownload film yang ingin ditonton. Sehingga pembajakan pun juga semakin
meningkat.
25. Di Indonesia, film yang dihasikan
belum memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.
26. Salah satu efek CGI dalam film
yaitu digital grading. Dengan efek ini warna asli hasilshooting direvisi
menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario.
Contoh penerapan efek ini yaitu penggunaan pada wajah Sean Bean (pemeran
Boromir) dalam ”The Lord of the Rings : The Two Tower” ketika mati dibuat lebih
pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.
27. Aplikasi komputer grafis yang
digunakan adalah Computer Generated Imagery (CGI). Beberapa software dari CGI
yang popular atau sering digunakan antara lain Maya, Blender, Art of Illusion
dll. Computer-generated imagery (juga dikenal sebagai CGI) adalah
penerapan bidang komputer grafis, atau lebih khusus, grafis 3D komputer untuk
efek khusus dalam film, program televisi, iklan dan simulasi umumnya,
dan media cetak. Dengan perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D
lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki.
Bagi Penonton
1. Penonton dapat melihat film dengan
layar yang lebar dan suasana yang lebih nyaman. Contohnya di bioskop film akan
main/mulai diputar, lampu dimatikan dan pintu-pintu ditutup sehingga penonton
dapat konsentrasi memusatkan segala perasaannya.
2. Ketika menonton film, tidak lagi
film yang hanya bergerak dan tidak bewarna.
3. Jadwal bioskop dapat dilihat dari
internet.
4. Untuk menikmati gambar 3D, hanya
diperlukan kacamata yang mendukung teknologi tersebut.
5. Dengan televisi digital, penonton
dapat memilih film yang ingin ditonton hanya dengan satu saluran saja.
6. Film yang dihasilkan lebih
bervariasi. Sehingga penonton dapat memilih film apa yang ingin ditonton
7. Penonton tidak perlu menonton di
lapangan seperti zaman dulu yang menggunakan layar tancap, tetapi hanya perlu
ke bioskop atau bahkan membeli teknologi home theater untuk menonton di rumah.
8. Ada dampak negativ dari menonton
tayangan 3D yaitu dapat membahayakan tubuh seperti mual, pusing, serta sakit
kepala.
Sumber :